Inkubator Literasi Beri Dampak Positif Ekosistem Penulisan di Daerah

30 Mei 2022

Jakarta – Memasuki tahun ketiga, gelaran Inkubator Literasi Pustaka Nasional mulai menunjukkan dampak positif terhadap ekosistem penulisan Indonesia, terutama di daerah-daerah yang menjadi lokus penyelenggara. Hal ini terungkap pada talkshow  Inkubator Literasi dengan tema “Dari Daerah untuk Indonesia” yang dilakukan secara daring pada Senin (30/5).

“Dengan kegiatan ini, semoga teman-teman di daerah lebih termotivasi untuk melahirkan penulis-penulis baru. Dan saya merasakan dampaknya sebagai salah satu penulis Inkubator Literasi. Sampai sekarang ini, sudah ada sedikitnya lima orang siswa saya yang dapat menerbitkan tulisannya di koran lokal terbesar di Sumatera Utara setelah saya inkubasi,” ujar Riduan Situmorang, penulis jebolan Inkubator Literasi Tahun 2021 yang juga seorang guru ini. Ia juga mengatakan bahwa motivasinya untuk mengangkat tema lokal di Sumatera Utara agar terdengar secara Nasional terus meningkat.

Riduan Situmorang adalah penulis peringkat ketiga perhelatan Inkubator Literasi Pustaka Nasional level Nasional Tahun 2021 yang berasal dari Sumatera Utara. Sebagai salah satu narasumber, memberikan beberapa testimoni dan pernyataan yang intinya mengajak kepada para penulis daerah di seluruh Indonesia untuk terus menulis untuk menghasilkan karya-karya dan saling memberi motivasi dengan semangat “Dari Daerah untuk Indonesia”.

Sementara itu Benny Arnas, penulis sekaligus founder Benny Institute yang menjadi host penyelenggaraan Inkubator Literasi Sumatera Selatan, menjelaskan pelaksanaan Inkubator Literasi di daerahnya mengusung tema spesifik “Traveling Library”.  Awalnya, ia sempat khawatir antusias peserta sangat rendah. Hal ini karena sampai 3 hari menuju batas waktu pengiriman naskah hanya ada 5 naskah yang masuk. Kekhawatiran itu ternyata tidak terbukti, karena sampai batas waktu yang ditentukan terdapat total 75 tulisan yang masuk dari berbagai daerah di Sumatera Selatan dan juga di luar Provinsi tersebut.

“Kalau dari kabupaten di Sumatera Selatan, Alhamdulillah semuanya mengirim. karena syaratnya ber-KTP Sumatera Selatan, ada juga (warga Sumatera Selatan) yang dari Yogya mengirim, dari Papua, bahkan kami juga menerima dari Filipina, dan dari Jepang, karena mereka sedang melakuan perjalanan,” jelas Benny yang juga berkolaborasi dengan Perpusnas Press untuk penerbitan Buku “Karimata dari Cerita” ini

Muhammad Subhan, Founder KMD Elipsis, menegaskan bahwa, bentuk kolaboratif pelaksanaan program ini merupakan cara terbaik dalam mencapai tujuan bersama. “Pelibatan komunitas-komunitas lokal dalam program inkubasi literasi ini merupakan kehadiran pemerintah terhadap masyarakatnya. Ini sudah ditunggu sekian lama oleh kawan-kawan (komunitas) bagaimana program pemerintah diberikan kepada komunitas yang ada, lalu mereka dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang sama,” ucap Subhan.

Subhan juga berharap replikasi kegiatan ini menjadi model kaderisasi penulis di Indonesia. “Dari Sabang sampai Merauke akan lahirlah calon-calon penulis masa depan Indonesia, yang tentu saja prosesnya mereka tidak instan, ada proses kaderisasi, edukasi, pendampingan, yang terus menerus, sampai produk tulisan mereka menjadi sebuah buku,” tambahnya.

Narasumber lainnya, Edi Wiyono, Pemimpin Redaksi Perpusnas Press menjelaskan filosofi tema “Dari Daerah untuk Indonesia” adalah satu konsep untuk menguatkan dunia kepenulisan tanah air, utamanya di daerah. Nilai-nilai lokal yang hadir di tengah modernitas dan tema yang dekat dengan masyarakat adalah tema yang akan kita perkuat pada Inkubator Literasi sekarang dan seterusnya”, jelas Edi Wiyono.

Inkubator Literasi Pustaka Nasional adalah program kepenulisan Perpustakaan Nasional RI yang diinisiasi Perpusnas Press. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat, khususnya pustakawan, pengelola perpustakaan dan pegiat literasi di daerah. Inkubator Literasi didesain untuk mendorong, membina dan mempercepat kemampuan dan keberhasilan masyarakat untuk menghasilkan karya dalam bidang penulisan yang kemudian dibukukan, diterbitkan dan didiseminasikan sebagai bagian dari khazanah ilmu pengetahuan.

Mengacu pada roadmap Inkubator Literasi yang telah di tetapkan, bahwa kegiatan  ini dimulai pada tahun 2020. Pada tahun pertama, program ini hanya dilakukan satu kali yang menghasilkan satu judul buku berjudul Inovasi Pustakawan Untuk Indonesia Maju karya dari 15 penulis terbaik. Kegiatan ini kemudian direplikasi di beberapa daerah dengan lokus penyelenggaraan yang meningkat setiap tahunnya.

Tahun 2021 telah terlaksana di delapan daerah yaitu Jakarta, Tebing Tinggi (Sumatera Utara), Depok, Banjar (Jawa Barat), Tulungagung, Jember, Madura, dan Enrekang.  Untuk tahun 2022 rencananya akan digelar di 15 lokus. Lima di antaranya sudah pada tahap pelaksanaan, yaitu di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan dan yang diselenggarakan untuk Forum TBM di seluruh Indonesia.

Tujuan dari penyelenggaraan Inkubator Literasi adalah 1). menciptakan tradisi dan iklim penulisan, sekaligus menyalurkan pemikiran positif dan inovatif untuk meningkatkan literasi masyarakat; 2). mendorong hadirnya buku-buku yang dibutuhkan masyarakat sekaligus untuk memperkuat konten literasi; 3). melahirkan penulis-penulis kreatif dari berbagai penjuru daerah di Indonesia; 4). memperkuat eksosistem kepenulisan; 5) sinergitas dan kolaborasi dengan segenap stakeholder.

Seperti halnya sebuah laboratorium praktik, inkubator literasi juga memiliki beberapa fase di mana subjek utamanya adalah para penulis di daerah yang selama ini kurang mendapatkan ruang dan kesempatan dalam menuangkan ide dan pemikiran melalui tulisan-tulisannya yang dapat dibukukan dan diterbitkan.

Pra-inkubasi adalah fase pertama menulis naskah sesuai tematik yang telah ditentukan. Pada fase ini ada tahapan seleksi untuk memilih naskah yang layak masuk fase selanjutnya. Fase inkubasi yaitu fase dimana bimbingan teknis penulisan dari para mentor dan kurator untuk meningkatkan kompetensi peserta. Fase pasca inkubasi adalah membukukan, menerbitkan dan menyebarluaskan karya peserta.

Dengan Inkubator Literasi, diharapkan akan terbit buku-buku bermutu yang dibutuhkan masyarakat. Lahir penulis-penulis hebat dari seluruh penjuru negeri. Agenda ini selaras dengan semboyan/tagline Perpusnas Press yaitu tulis, terbit, sebarkan.

Penulis: Edi Wiyono/ Radhitya Purnama